Masyarakat kita terkenal banyak akal dalam menyelesaikan satu masalah, seringkali mampu menemukan jalan-jalan pintas dan terbukti berhasil.Ini sebuah bukti bahwa bangsa ini memang terlahir kreatif dan berbakat dalam menciptakan inovasi.
Hanya saja kreatifitas yang dimiliki oleh setiap individu tidak sepenuhnya disadari sehingga tidak dimanfaatkan dengan maksimal.
Kreatifitas tidak dapat berkembang apabila tidak ada kesadaran akan proses pengembangannya, sama seperti ketrampilan yang lain,apabila tidak diasah akan berkembang liar dan akhirnya tidak bermanfaat dan seringkali tidak tepat sasaran. Justru perkembangan dan proses dari sebuah kreatifitaslah yang menjadikan hasil kreatif itu lebih bermakna karena telah melalui proses analisa lingkungan, perilaku konsumen dan terkadang sarat akan pesan sosial, ekonomi bahkan politik .
Dalam menghasilkan karya besar dibutuhkan dasar berpikir mengapresiasi apa yang ada di lingkungan sekitar, budaya dan kultur yang ada. Dalam menghargai dibutuhkan kedewasaan dan kebesaran hati serta kemampuan untuk mengambil inti sari dari sesuatu yang diamati.
Bangsa ini dilahirkan besar dan plural, sebagai contoh kejayaan Majapahit masa lalu berhasil menguasai 90 negri termasuk Negara-negara tetangga disekitar kita. Dari sanalah tercipta kata-kata Nusantara. Dapat kita renungkan kebesaran dan pluralitas bangsa ini dimasa lalu, sudahkah kita mengapresiasi atau menghargai semua itu ? Mungkin sudah tapi tidak konsisten.
Kesadaran yang tidak konsisten itulah yang membawa dampak negatif dari harta karun kreatifitas bangsa kita masa lalu.Budaya dan kekayaan kreatif kita seringkali diaku bangsa lain,sebuah keteledoran yang fatal. Karena mencerminkan masyarakat kita yang tidak percaya diri dan tidak menghargai kekayaan tersebut.
Tentu saja kita tidak ingin hal ini terulang kembali karena bangsa kita bukan bangsa yang bodoh. Serta meningkatkan kesadaran bahwa kreatifitas adalah sebuah aset yang apabila dipertajam dapat menjadi sebuah ujung tombak perekonomian, Bahkan menjadikan posisi kita menjadi lebih mulia.
Sudah saatnya kita mempertajam kedua sisi ujung tombak ini, penghargaan kita akan budaya kita yang sangat kaya dan industri kreatif yang sangat berkembang dan menghasilkan banyak sekali orang-orang yang peduli dan menerobos maju demi perkembangan dunia kreatif baik lokal maupun internasional. Bagaimana memulai juga seringkali menjadi perdebatan walaupun visi dan misi sudah serupa, kepentingan selalu menjadi tidak sama. Dari pada akhirnya tidak melakukan apapun, lebih bijaksana apabila sekecilnya paling tidak kita memberikan kontribusi positif dengan harapan bahwa yang kecil dapat menginspirasi yang lainnya untuk juga berbuat hal positif dan diharapkan akan dapat membuat sebuah perubahan...perubahan yang berarti untuk masa depan kita semua.